Daftar Isi:

Juara I
Penulis
Judul
Skor

Juara II
Penulis
Judul
Skor

Juara III
Penulis
Judul
Skor

Juara Favorit
Penulis
Judul
Skor

***



: Askar Marlindo STP
: Indonesiaku Kini
: 85%


: Ummu Fatimah Ria Lestari
: Menjadi Gila atau Tetap Waras Adalah Pilihan
: 82%


: Aa Kaslan
: Potret Indonesia dari Angkasa
: 77%


: Ade Apriati
: Ini Negeri Kita Bung!
: 70%
Juara I
INDONESIAKU KINI


Katakan padaku kaukah itu yang terselimuti debu?
Dari jauh kutatap potret bangsaku usang berbingkai kayu cokelat tua.
Wajah bangsa yang tak jelas terlihat namun tawa itu kurekam jernih,
tawa yang penuh dengan kepalsuan.
Potret bangsa yang tak pernah tersentuh.
Bukan karena benci aku berlari.
Kau Indonesiaku yang akan selalu tetap ada di hati.
Aku mengasihimu hingga tiap titik nadiku.
Pedih tak terhingga yang memaksaku mencari ke alam luas
dengan kerasnya hidup.
Ke jalanan dengan dinginnya malam.
Dengan nafas kebohonganmu kau melebur dengan udara.
Udara bebas kehidupan yang diwarnai dengan riangnya burung.
Udara kehidupan yang dihiasi pilunya hujan.
Udara kehidupan dengan kelamnya malam.
Udara kehidupan dalam agungnya mentari.
Dan aku tak dapat menghirupmu di sini.
Di tanah air ini kau tak pernah sungguh hidup
karena banyak dosa mengungkungmu.
Dengan korupsi, manipulasi dan ilusi yang tidak berkesudahan.
Dengan amarah dan air mata.
Puluhan tahun aku berjuang dalam hidup
membawamu dalam setiap deru nafasku.
Mendengarmu dalam setiap detak jantungku.
Merasakan hadirmu dalam setiap tetes darahku.
Aku kembali di sini hanya untuk sesaat.
Menghantarkan setan setan yang menyelimuti bangsalku
agar enyah dari muka bumi ini.
Mati membusuk dengan ulat dan kutu.
Aku kembali untuk mengambil potret bangsaku.
Satu satunya yang mengingatkanku
bahwa kau pernah dilahirkan di tanah ini.


Biodata:
Assalamu’alaikum. Nama saya ASkar Marlindo STP. Saya adalah alumni dari Fakultas Pertanaian USU Jurusan Teknologi Hasil Pertanian dan saat ini bekerja sebagai tenaga pengajar Bahasa Inggris dan Mandarin Dasar. Alamat saya di Jln.Kapten Muslim Gg.Bersama No.112 Kel.Helvetia Timur, Kec.Medan Helvetia. Handphone: 085262794686. e-Mail: [email protected].

***

Juara II
Menjadi Gila atau Tetap Waras adalah Pilihan


Kalau anak-anak bangsa ini pada gila,
tentu saja rumah-rumah di negeri ini akan menjadi Rumah Sakit Jiwa.
Dokternya adalah orang-orang dari luar,
entah mereka datang untuk menyembuhkan, atau memperparah kegilaan itu.
Macam-macam bentuk kegilaan itu.
Ada yang gila hormat, gila uang, gila jabatan, gila cinta, dan aneka gila yang lain.
Tinggal pilih saja, mau gila yang mana.
Di negeri ini sudah tak ada tempat lagi bagi yang waras.
Aku hampir gila kalau perutku sudah terasa kelaparan.
Aku belum gila ketika ku anarkis di jalan dan ditonton masyarakat lewat media.
Entah kapan aku akan mulai gila. Mereka bilang aku gila.
Karena kupanggil anak-anak jalanan ikut makan bersamaku.
Sebab kubantu korban bencana alam di pulau seberang.
Saat kubagi ilmuku dengan cuma-cuma di sekolah anak-anak miskin.
Jika ku khusyuk beribadah di tempat peribadatan.
Di negeri ini sudah tak ada tempat lagi bagi yang waras.
Mereka pura-pura gila.
Andai berhadapan dengan sesama orang gila.
Kalau hukum mengejar-ngejar mereka.
Pun bila kegilaan itu ada kepentingannya.
Di negeri ini sudah tak ada tempat lagi bagi yang waras.
Tapi kehidupan tetap akan menampung orang-orang gila.
Kehidupan takkan protes pada kegilaan itu.
Kehidupan itu netral, tak waras dan tak pula gila.
Kematianlah akan menyudahi kegilaan itu.
Karena di alam kematian tiada Rumah Sakit Jiwa.
Sehingga untuk kematian tiada orang yang mau gila.
Menjadi gila atau tetap waras memang adalah sebuah pilihan.


Kampung Harapan, 11 Juni 2011

Biodata:
Nama lengkap saya adalah Ummu Fatimah Ria Lestari, lahir di Ujung Pandang pada tanggal 25 Oktober 1982. Saya beralamat di Perumahan BTN Harapan Jaya Blok A/15 Sentani Timur, Kab.Jayapura dan berkantor di Balai Bahasa Provinsi Papua, Jln.Yoka Waena Distrik Heram, Kota Jayapura 99358. Handphone: 0811481082.

***

Juara III
Potret Indonesia dari Angkasa

(I)
Dulu, aku belajar menanam rempah-rempah dari negri garuda
Bahkan sempat aku bawa tanah suburnya ke angkasa
Ku tanami batu, tumbuh juga
Dulu, aku belajar berjuang dari anak-anak Indonesia
Peluh asinnya masih aku rasa
Luar biasa

(II)
Sekarang!
Aku ikut terluka
Bulu-bulu di sayap garuda rontok bukan karena usia
Rayap-rayap menjadi saksi mata
Tikus-tikus semakin membuatnya nelangsa
Aku miris melihatnya
Dulu, tidak ada anak remaja berpesta pora
Memainkan lidah di sudut-sudut sempit
Tidak aku temukan pula orang berdasi berkoar minta tambahan gaji
Aku pun tak dapati anak kecil nelangsa
Mencari botol-botol Aqua

Indonesia tanah air beta
Pusaka abadi nan jaya

Dulu aku sering mendengar nyanyian para beta
Penuh penghayatan
Tapi kini aku kehilangan suara
Tanpa sebotol bir jadi teman beta

Kaya kaya aku kaya!
Kaya kaya aku merdeka!
Kaya kaya aku bebas dari pajak dan penjara!

Beginilah koar mereka menjajakan subur tanah Indonesia
Dengan sebotol bir dan teman wanita
Sakit hati menerawang dari angkasa

(III)
Masa depan?
Aku tak mampu menjawab
Namun, aku rasa akan lebih gila
Bagaimana TIDAK?
Jika ibu menjual anak demi tahta
Jika anak terlahir tanpa bapak
Bapak menitipkan kenikmatan pada anaknya
Jika penjabat sulit dibedakan dengan penjahat
Lalu apa kata cakrawala dunia
Tanah menangis keluarkan darah
Darah derita simiskin...


Tegal, 24 Juli 2011

Biodata:
Aa_kaslan lahir di tanah garam, Madura. Tepatnya di Kabupaten Pamekasan 7 April, 20 tahun silam dari pasangan seorang ayah yang selalu tegar dan ibu yang penyabar (Abdul Mannan dan Tija), suka menulis sejak bergabung dangan FLP Banyuanyar dan Teater kertas MA DUBA. Lebih lanjut kontak di [email protected] (FB). Handphone: 081939320117.

***

Juara Favorit
INI NEGERI KITA BUNG!


Ini negeri sejuta mimpi
lewat seni pun tiruan dan turunannya orang tiada jadi berada
tak mesti anak pejabat atau berdarah biru
pintar sekelas Plato atau Aristoteles tak perlu

ini negeri dengan tangan terbuka
segepok uang bisa beli kasta
pintar kecil-kecilan mampu surgakan dunia
salah benar bentuknya sama saja

1945 bung kita merdeka. 2011 kita masih porak-poranda
orang miskin, anak telantar, pengangguran, saban hari dibicarakan
nihil penyelesaian
Century sudah dimuseumkan
Lapindo apa lagi, jadi kamus tempo doeloe
TKI pulang kampung gotong keranda sendiri
Pak Jabat lobi sana, koar sini, umbar janji
macet dan banjir saja bikin pusing pejabat
pantas negara tetangga giat merapat

Entah sejak kapan ada darah pencuri, bung
koruptor hebat gelar anak negeri
penegak hukum kena jerat hukum
para menteri reunian di bui

Adanya di sini
negeri kita bung!


Jambi, April 2011

Biodata:
Penulis bernama lengkap Ade Apriati dengan nama FB Ade Batari. Lahir di Paninggahan, 4 April 1987. Berdomisili di RT.21/RW.02 Muara Bulian Kabupaten Batanghari, Jambi. Kode Pos; 36613. Nomor ponsel yang bisa dihubungi adalah 085273933436 dengan alamat email [email protected] dan alamat Facebook [email protected]

***
Kepada para juara kami ucapkan selamat dan kepada rekan-rekan peserta lainnya kami ucapkan terima kasih banyak atas segala partisipasi dan apresisasinya. Tetap hasilkan karya-karya terbaik.
Salam SGB dan tengat berkarya.
Tamasya Musafir Kata, 2011

Your comment will be posted after it is approved.


Leave a Reply.