Daftar Isi:

Sendu Genapi Malam Penuh Rindu
Selamat Jalan Cinta
A R A F A H
"Di Balutan Jubah Hujan"

"Terbuang"
Mencumbu Sepi
Berlarilah Hati
Lelaki Pencari Cinta
"Kembali Sendiri"
"Kursi di Sudut Mata"

***
Sendu Genapi Malam Penuh Rindu


kebas luka membekas
masih ranum baui kuntum
terhantar senyum halilintar
aku terkapar

bekuku di balik jejak rindu
dalam gurat dinding kalbu

masih ...
rindu yang sama
sendu yang lama


Cikarang, 18 Desember 2011

***

Selamat Jalan Cinta


aku baik-baik sajameski perih kini meraja
aku baik-baik saja
kendati hatiku tak sekuat baja

maaf, jika aku tak lagi mau kausapa
maaf, jika aku harus menguap bersama udara
sejarah kita hanya sebagai penghias ingat
jangan pernah menjelma kalimat

kepergianmu buatku belajar
apa arti melepas dan ikhlas
perpisahan ini buatku tersadar
tak semua do'a lekas berbalas 
 
           semoga Ia berikan gantimu
           pun kau tak pernah bisa terganti di hidupku
           semoga kureguk bahagia dari cawan rindu
           yang kautinggal sebelum berlalu

semoga pelabuhanmu adalah yang terakhir dan abadi
jangan pernah berpikir tuk menoleh ke arahku lagi
jika kau tak ingin sesal hampiri diri


Cikarang, 5 November 2011

***

A R A F A H


A.kan ada waktunya nanti
R.anum mimpi mulai mekar berseri
A.rafah, di sana muhasabah pasti
F.itrah diri diadili
A.ku berserah diri segala daya tak terkecuali
H.anya kepadaNya, Robbul Izzati 


Cikarang, 5 Nopember 2011

***

"Di Balutan Jubah Hujan"


barisan dingin mengejar tubuh ringkihku
air dan angin berpadu laksana serdadu
menyerbuku dari segala penjuru
aku yang sendiri, tak akan kalah
meski dingin menggigit kulit
meski sakit menghimpit

geletuk katup dua bibirku takan kubiarkan beku
aku akan tetap menyulam kalam
bait-bait do'a kupanjat kendati berat
bukankah ini waktu yang dijanjikan-Nya
semoga Ia memperkenankan rintihku
dalam serbuan rintik memantik
pada-Mu, hanya pada-Mu Ya Robb...Aamiin.


Cikarang, 29102011

***

"Terbuang"


napasku tersengal
khianat mengganjal
setia terasing
dari deret pembanding bersanding

kemana ukir prasasti
ketika janji t'lah tersepakati
di mana nirwana cinta
ketika mimpi kita rajut bersama

ayun langkahku menjejak luka
jiwaku bergumul dengan duka
lara dan kecewa memaksa jiwa jadi rapuh
sedang ikhlas terlalu angkuh tuk kurengkuh

masihkah harus kuungkap

tanpamu, aku adalah bianglala tanpa warna
tanpamu, aku laksana senja yang tak menjingga
 kehilanganmu, siangku memanas ganas
kehilanganmu, malamku kelam mencekam

kasih,
tersisih itu AKU
terbuang itu CINTAKU
bagaimana masih senyum kau pinta
dari jiwa yang sekarat karena cinta


Cikarang, 20102011

***

Mencumbu Sepi


aku terhempas lemas
aku terhuyung murung

liar lariku terselubung jelaga
sesayat rindu bagai kutukan waktu
malam setia jadi penjaga
hati beku hampir membatu

kusangka luka t'lah berlalu
langit tersenyum sinis
pekatnya sempurna benamkanku dalam kelam
bintangpun enggan bersisi

sudah, terserahlah
mungkin memang aku butuh sepi
biarkan aku sendiri


Cikarang, 30102011

***

Berlarilah Hati


lari-lari berlarilah hati
kejar-kejar pijar memancar
hindar-hindar awas terkapar
hati-hati menata hati

biar-biar jelaga menampar
kuat-kuat genggam semangat
sungguh-sungguh daya seluruh
moga-moga meluruh keluh

anai-anai mengandai pandai
mimpi-mimpi di pekat sepi
bias-bias senyum menghias
diri-sendiri kumulai berlari


Cikarang, 30 Oktober 2011

***

Lelaki Pencari Cinta


Hai lelaki pencari cinta
adakah kembaramu berlabuh pada wanita
ataukah hakiki yang kau cari
demi tenang dan damainya hati

Hai lelaki pencari cinta
sudahkah kau jejaki tiap jengkal semesta
apakah rindu kau ais sebagai bekal
gerimis menyergap dari penggal rindu tertinggal

Hai lelaki pencari cinta
ayun langkahmu jadi cerita
menyejarah duduki masa
akankah kekal ada di sana

Hai lelaki pencari cinta
jika lelah paguti jiwa jadi derita
singgahlah sejenak tuk gugurkan penat
janganlah tunggu sukma jadi sekarat

Hai lelaki pencari cinta
semoga dapat kau rengkuh segala cita
semoga kembara panjangmu tak jadi dosa
semoga kendaramu berupa niat Lillahi Ta'ala


Cikarang, 22102011

***

"Kembali Sendiri"


Aku kembali
ketika rusuh gemuruh seluruh
dendang tak terdengar hingar
nyanyian beku timbuni aku
maka kelu di nanar pandangku

Aku kembali
menengadah setetes madu amarah
dikecap dalam amuk dendam
tak lagi syahdu syair rindu
bukankah nyanyian tlah kulantunkan,
mengapa luka masih kau buka?

sudahi,
resah lelah paguti ringkih jiwa
senja itu bukan milikku
mengerti akan hakikat janji
aku ingin kembali
memeluk logika yang terselingkuhi rasa
masih tersisa sekotak senyum
mungkin cukup temani sisa perjalanan hidup

aku memang harus kembali.
maka biarkan aku sendiri


Cikarang, 04102011

***

"Kursi di Sudut Mata"


Lapuk dalam pandang
debu t'lah bertandang
lama tak bertuan jadilah usang
senja hanya berlalulalang

beku kata ketika bermuka
masih sama seingat kubisa
semua menyeruak begitu saja
basahi sudut mata

aku kembali untukmu kasih
rinduku mengayun langkah kaki
pada kursi di taman mimpi
tapi kau ingkar janji.


Cikarang, 04102011

***

[Bersambung...]

Your comment will be posted after it is approved.


Leave a Reply.